Selasa, 28 Februari 2012

Cara Mbuat Tempe


CARA MEMBUAT TEMPE

Peralatan dan bhan-bahan yang diperlukan:
  1. Wadah dan panci cukup besar utk merendam dan merebus kedelai
  2. Wadah dgn permukaan lebar untuk mencampur ragi dan kedelai (saya menggunakan alas/cetakan yg ada dalam oven)
  3. 4 bh kantong plastik ukuran 1 kg
  4. Tusukan gigi berfungsi untuk melubangi plastik
  5. Rak berjeruji (rak yg ada di oven/kulkas) untuk alas tempe
Foto/Gambar bahan membuat TEMPE
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe_1.jpg
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe_2.jpg
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe-3.jpg
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe-4.jpg
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe-5.jpg
Description: http://glatica.com/wp-content/uploads/2011/01/tempe-6.jpg
Bahan pembuatan tempe,  siapkan  :
  1. Kacang kedelai 2kg
  2. Ragi tempe 1 sdm
  3. Tepung Sagu/Tapioka 1 sdm
  4. Air secukupnya
Proses Dan Cara membuat tempe
  • Proses Pencucian/Pembersihan. Air direbus dalam panci sampai mendidih dan angkat. Masukkan kedelai kedalam panci berisi air mendidih tadi dan diamkan sampai airnya hangat. Buang kulit kedelai hingga bersih.
  • Proses Pemasakan. Seteleh itu rebus kedelai sampai airnya mengeluarkan buih/ empuk. Kemudian buang air rebusan tadi hingga kering, masukkan kacang kedelai ke wadah datar. Dimana wadah ini harus diberi alas kain/ handuk agar tempe cepat meresap dan kering.
  • Proses Peragian. Seteleh kacang kering, pindahkan kewadah yang cekung/ bowl. Masukkan Ragi tempe dan tepung sagu kedalam kedelai, aduk dan campur hingga merata.
  • Proses Pengemasan. Masukkan tempe kedalam plastik/ daun pisang dan tutup rapat ujung plastik. Tusuk-tusuk plastik secukupnya dari kedua sisi, agar tempe tetap mendapatkan udara.
Ø  Proses Penyimpanan. Setelah selesai semua sekarang adalah tahap penyimpanan. Simpan tempe ke dalam tempat/kotak yang hangat. Tutup tempe dengan kain/handuk dan simpan selama 3 hari. Seteleh 3 hari tempe pun siap di olah menjadi aneka masakan.
Ø 
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tempe adalah sebagai berikut:
1)      Oksigen
a.      Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. Aliran udara yang terlalu cepat menyebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan panas yang dapat merusak pertumbuhan kapang. Oleh karena itu apabila digunakan kantong plastik sebagai bahan pembungkusnya maka sebaiknya pada kantong tersebut diberi lubang dengan jarak antara lubang yang satu dengan lubang lainnya sekitar 2 cm.
2)      Uap air
a.      Uap air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan kapang. Hal ini disebabkan karena setiap jenis kapang mempunyai Aw optimum untuk pertumbuhannya.
3)      Suhu
a.      Kapang tempe dapat digolongkan kedalam mikroba yang bersifat mesofilik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu ruang (25-27oC). Oleh karena itu, maka pada waktu pemeraman, suhu ruangan tempat pemeraman perlu diperhatikan.
4)      Keaktifan Laru
a.      Laru yang disimpan pada suatu periode tertentu akan berkurang keaktifannya. Karena itu pada pembuatan tape sebaiknya digunakan laru yang belum terlalu lama disimpan agar dalam pembuatan tempe tidak mengalami kegagalan.

Ø  Untuk membeuat tempe dibutuhkan inokulum atau laru tempe atau ragi tempe. Laru tempe dapat dijumpai dalam berbagai bentuk misalnya bentuk tepung atau yang menempel pada daun waru dan dikenal dengan nama Usar. Laru dalam bentuk tepung dibuat dengan cara menumbuhkan spora kapang pada bahan, dikeringkan dan kemudian ditumbuk. Bahan yang akan digunakan untuk sporulasi dapat bermacam-macam seperti tepung terigu, beras, jagung, atau umbi-umbian.
Ø  Berdasarkan atas tingkat kemurniannya, inokulum atau laru tempe dapat dibedakan atas: inokulum murni tunggal, inokulum campuran, dan inokulum murni campuran. Adapun perbedaannya adalah pada jenis dan banyaknya mikroba yang terdapat dan berperan dalam laru tersebut.
Ø  Mikroba yang sering dijumpai pada laru tempe adalah kapang jenis Rhizopus oligosporus, atau kapang dari jenis R. oryzae. Sedangkan pada laru murni campuran selain kapang Rhizopus oligosporus, dapat dijumpai pula kultur murni Klebsiella.
Ø  Selain bakteri Klebsiella, ada beberapa jenis bakteri yang berperan pula dalam proses fermentasi tempe diantaranya adalah: Bacillus sp., Lactobacillus sp., Pediococcus sp., Streptococcus sp., dan beberapa genus bakteri yang memproduksi vitamin B12. Adanya bakteri Bacillus sp pada tempe merupakan kontaminan, sehingga hal ini tidak diinginkan.
Ø  Pada tempe yang berbeda aslnya sering dijumpai adanya kapang yang berbeda pula


0 komentar:

Posting Komentar

VIDEO