Senin, 05 Maret 2012

kabar barca 1

BARCELONA, -- Manajer Manchester City, Roberto Mancini pernah mengaku iri pada Barcelona. Dalam kondisi sekritis apapun, El Barca selalu punya carauntukkeluar dari masalah.Ini terbuktisaatpasukanPep Guardiola menekuk Sporting Gijon, 3-1, Minggu, 4 Maret. Kehilangan Lionel Messi sebelum laga karena akumulasi lima kartu kuning. Gerard Pique diusir wasit saat babak kedua baru berjalan satu menit. Kondisi makin sulit karena Gijon mampu menyamakan kedudukan tiga menit setelah Pique meninggalkan lapangan. Kecemasan melanda seisi Nou Camp. Jika hasil imbang bertahan hingga peluit panjang, kans mereka untuk mengejar Real Madrid di puncak klasemen bakal tertutup. Saat Messi absen, lini depan raksasa Catalan ini memang kehilangan sengatannya. Apalagi David Villa masih cedera dan Alexis Sanchez disimpan di bangku cadangan. Untungnya Barcelona punya barisan gelandang yang hebat. Setelah Andres Iniesta membuka skor, Seydou Keita dan Xavi Hernandez menjadi penentu kemenangan di 11 menit akhir. Barca menang, asa gelar tetap terjaga. Selisih poin dengan Madrid menjadi tujuh, meski bisa kembali melebar sepuluh jika pasukan Jose Mourinho mampu mengalahkan Espanyol dini hari tadi Wita. “Andai ada Messi segalanya menjadi mudah karena dia pemain terbaik di dunia,” ungkap Keita setelah laga seperti dikutip Reuters. “Saya tak tahu jika ada yang menilai saya telah menjadi penyelamat tim malam ini. Yang terpenting bisa menang dan kami mendapatkan tiga poin,” lanjut pemain asal Mali tersebut. Kritik Wasit Keita juga ikut berkomentar soal keputusan wasit Carlos Velasco Carballo yang mengusir Pique. Menurut dia, rekan setimnya itu tak bersalah dan tak layak diusir wasit. “Saya sudah melihat tayangan ulang. Saya berpikir ini seperti keputusan yang sudah direncanakan,” ungkapnya. Meski dirugikan wasit, Barcelona masih mampu menjaga mental mereka. Tetap tampil tenang untuk terus menekan dan mencetak dua gol tambahan. Pujian pun dilayangkan Guardiola pada Keita yang tetap menjaga performanya sekembalinya dari Piala Afrika. “Dia selalu punya keputusan di saat yang tepat. Tapi, pemain lain juga tampil tak kalah baiknya. Kami punya gaya sendiri untuk menghadapi lawan yang sepertinya hanya menginginkan hasil imbang,” sebutnya. Pelatih Gijon, Javier Clemente tak membantah timnya memang menerapkan strategi superdefensif di Nou Camp. Meski kalah dia tetap bangga mampu membuat Barcelona sempat kesulitan mencetak gol. “Jika kami bermain terbuka, perlawanan kami sudah berakhir saat skor masih 1-0. Barcelona tim hebat dan kami tak punya pilihan lain selain bertahan,” akunya pada Marca. (ilo)

0 komentar:

Posting Komentar

VIDEO